Help me
tw : kidnapped ; sexual harassment ; blood ; minor character death
Julian Abishaka, lelaki kelahiran april dengan paras bak dewa itu kini tengah mengeraskan rahangnya. Ia lajukan mobil miliknya dengan kecepatan di atas rata-rata. Lampu lalu lintas tak lagi ia indahkan, dalam benaknya hanya terpikirkan Riel, Riel, dan Riel.
Abishaka mengumpat keras-keras ketika didapati jalanan cukup padat. Jarak yang membentang antara apartment miliknya dan milik Riel, sang kekasih, membuat perjalannya sedikit lebih lama. Dalam hati ia bersumpah akan membunuh siapapun yang berani menyentuh sang kekasih baik seujung kuku pun. Ia bersumpah tidak akan mengampuni siapapun yang telah membuat kekasih manisnya ketakutan, apalagi jika kekasihnya terluka.
Julian Abisha dengan otak iblisnya. Ia akan mengirimkan siapapun ke neraka jika ia mendapati sang kekasih yang ia kasihi sepenuh hati terluka atau bahkan hanya tergores sedikit saja.
Notifikasi ponselnya bergetar. Terpampang pesan dari sang kekasih juga dari group chatnya. Hatinya mencelos saat membaca kata demi kata yang sang kekasih ucapkan di ruang obrolannya.
Ditambah lagi kabar yang baru saja diterima olehnya dari teman-temannya, Tama dan Hendery namanya.
Abishaka berjanji tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu hal pada sang kekasih, Riel.
“Gua pastiin lu bakal mati di tangan gua, keparat,” desisnya.