Help me

Abishaka berjalan memasuki lobby apartment milik kekasihnya. Saat memasuki lobby, dirinya menemukan satpam juga receptionist yang tampak disekap dengan lakbam menutupi bibirnya. Abishaka tanpa pikir panjang, dirinya langsung menuju lift.

Lift menunjukkan angka 9, yang artinya membutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai angka 1. Maka dirinya tanpa pikir panjang bergegas menaiki tangga darurat untuk mencapai lantai 7. Tempat tinggal kekasihnya.

Abishaka menaiki satu persatu anak tangga dengan tergesa. Hingga dirinya sampai pada lantai 7. Ia bergegas melangkahkan tungkainya pada nomor kamar yang telah dihafalnya diluar kepala. 1323.

Begitu tungkainya sampai pada kamar nomor 1323, ia mendapati pintu kamar itu terbuka lebar. Dengan kepanikan luar biasa, Abishaka melangkahkan kakinya memasuki kamar apartment milik kekasihnya.

Abishaka mendapati kamar sang kekasih yang biasa tertata rapih kini berantakan dengan berbagai pecahan kaca dimana-mana. Abi juga mendapati handphone milik sang kekasih yang hancur tak berbentuk.

Abishaka menggertakkan jemarinya erat hingga buku-buku jarinya memutih, rahangnya mengeras disertai kilatan amarah yang mendalam.

Abishaka berusaha untuk tetap berpikir jernih. Ia tidak ingin rasa khawatir dan amarahnya mengontrol dirinya, hingga membuatnya kehilangan kekasihnya. Hingga ia teringat sesuatu. Abishaka bergegas mengirimkan pesan pada group chatnya bersama ketiga temannya.

Gotcha. I'll send you to hell. No one can touch my little one, or they'll die.